Wednesday, October 19

izinkan aku menjadi tamuMU....


16-10-2011 baru2 ni aku dan family hantar abang dan kak ipar awi g mekah..Terliurnya aku nak ke sana..semoga aku dijemputNya suatu hari nanti.kadang2 bila melihat gambar kaabah,hati mcm meronta2 sgt nok g..nok tengok dgn lebih dekat..damainya kalau dapat gi kat sana.semoga semua tetamu Allah mendapt haji mabrur,insyAllah....ape die haji mabrur ni?ape tanda2 seseorang tu mendapat haji mabrur?ni serba ringkas tentang haji mabrur;

Nabi bersabda ertinya,
“Haji mabrur itu tidak ada balasannya kecuali surga.” (H.R. Bukhari)
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Terdapat beberapa tanda2 org yg mendapat haji mabrur. Di antaranya adalah pembiayaan utk menjalani haji tersebut dari hasil usaha yang halal karena nafkah menjadi sumber penting dalam kehidupan manusia, terlebih lagi dalam urusan haji. Bahkan disebutkan bahwa jika seseorang naik haji dengan biaya dari hartanya yang halal, maka akan ada penyeru yang berseru, “Bekalmu halal dan kendaraanmu halal, maka hajimu pun mabrur.” Adapun jika dia berangkat haji dari harta yang haram, maka penyeru tadi akan berseru, “La labbaika wala sa’daika. Bekalmu haram dan nafkahmu haram, maka hajimu tertolak tidak mendapat ganjaran.” atau dengan seruan yang semakna. Jadi, di antara tanda-tanda haji mabrur adalah jika dikerjakandengan biaya dari nafkah dan usaha yang halal.
Begitu pula, di antara tanda-tandanya adalah jika orang yang berhaji mengerjakan sesuai dengan tata cara yang disyari’atkan dan diinginkan tanpa mengurangi sedikitpun, dan menjauhi segala larangan Allah selama mengerjakan haji.
Di antara tanda-tandanya pula adalah jika orang yang berhaji itu kembali dalam keadaan pengamalan agamanya lebih baik daripada sebelum berangkat, yaitu dia kembali dalam keadaan bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, istiqamah (konsisten) dalam menjalankan ketaatan-ketaatan kepada-Nya, dan terus-menerus seperti itu. Dengan begitu, hajinya menjadi titik tolak baginya kepada kearah kebaikan, dan selalu menjadi peringatan baginya untuk memeperbaiki jalan hidupnya.

Al-Muntaqa min Fatawa Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan II/145

No comments: